Puisi Untuk Menggambarkan Indah Bibir Wanita [Bibir Maron Pesonaku] - Salman Faridzi



Bibir Maron Pesonaku


Bibir maron pesonaku
Tak pernah kulihat putih gigi
dalam senyumanmu. Senyum bibirmu
memupuk rasa tersendiri pada hatiku

Hanya lewat foto, aku
menguraikan pribadimu
Aku percaya,
kamu adalah bintang dalam gelapku

Bibir maron pesonaku
Jangan tampakkan senyummu
Aku takut,
Semakin jauh aku terjatuh

Hanya lewat foto,
kau bisa memikatku. Dan
mengagumimu,
Adalah aku
faridzisalman-





“Puisi ini diperuntukkan untuk sesosok wanita yang memiliki bibir dan senyum indah dari pengagum rahasia yang hanya mampu memandangi fotonya”. Lewat foto-foto “bibir maron” itu, aku bisa menguraikan kepribadiannya. Senyum dari bibirnya membuat hati seperti terperangkap dalam ruang imajinasi, membayangkan bibir itu menjadi penyemangat hari-hari. Tak perlu menjadi wanita yang mononjolkan bentuk tubuh demi birahi lelaki, cukup dengan senyum layu tanpa terlihat putih gigimu lah yang menjadi pupuk untuk sebuah rasa tersendiri dalam hati.
Hanya dengan foto, aku bisa menguraikannya. Tanpa ada rasa ingin bertemu, seperti hanya ingin mengagumi, bukan memiliki. Biar tuhan yang mengatur semua jalannya, kita hanya perlu percaya, tuhan memberi yang terbaik dari semuanya. Dia adalah bintang di dalam gelapku. Menghiasi mimpi burukku, menemani lelahku dan menjadi penyemangat hariku. Aku percaya, dia bintang gelap dalam imajiku.
Bibir maron pesonaku, aku takut jika terlalu lama memandang fotomu. Benar-benar takut jika aku terjatuh lebih dalam dari sekedar pengagum. Jika aku boleh meminta, jangan tampakkan senyummu.
Lagi-lagi hanya dengan fotomu, senyummu dan bibir maronmu, aku benar-benar mengagumimu. Jika kau merasakan ada sesuatu yang aneh dan itu mengenai seseorang yang mengagumimu, itu adalah aku.

Puisi ini aku buat untuk menggambarkan suasana hati banyak orang. Mengenai perasaan, siapa yang tau.

Jadilah pembaca yang bijak, jangan mengakui hasil karya orang lain. Coba kalian mengapresiasi dengan cara membagikan atau rewrite dengan sumber penulisnya. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment