Hati-Hati Melukai Hati [Baca'an Senja] - Salman Faridzi


BERAPA HATI YANG SUDAH KITA SAKITI

 Sudah berapa hati yang disakiti lisan, tangan dan perbuatan. Kita tak sadar, karena sejatinya semua  memaksa apa yang diinginkan. Berapa hati yang terluka hanya karena satu kalimat yang berantakan? yang merusak jalan insan menuju kebahagia'an, dengan cara yang dia anggap instan. Dan berapa hati yang terluka karena sentuhan berlebihan? menganggap semua berjalan seperti apa yang kita inginkan, dan merasa tak bersalah seakan sudah biasa dan tak perlu dendam. Setiap sentuhan, gerakan dan ucapan harus terjaga agar tak menyakiti hati banyak orang, terutama orang-orang yang kita tuakan. Tak perlu terlalu sopan, hanya saja kita harus elegan. Seperti apa?, melakukannya dengan akal yang "bersifat keseluruhan". Bersifat keseluruhan berarti menggunakan akal yang sebisa mungkin diterima oleh banyak orang. Bukan keinginan individu dan merasa sudah sewajarnya berkelakuan sembarangan.


Jika bersikeras membela diri, sudah tentu kita pemenang. Tapi, bukan perkara menang dan kalah, namun menghargai ego setiap orang, bagaimana agar ego ini serasi atau sedikit berbeda namun satu arah. Seperti aliran air sungai yang berbeda tempat namun serasi menuju ke satu arah, yaitu muara. Memang berat hidup berdampingan dengan manusia penuh sandiwara dan dusta, namun mencoba bersikap elegan adalah satu langkah yang dapat membuat langkah-langkah baru dalam usaha "memperbaiki" kedepannya. Berhenti menyikapi hal-hal yang seharusnya tak perlu disikapi secara berlebihan,  seperti perbeda'an pendapat. Selama yang dicetuskan tak melawati batas wajar dan tak melukai diri sendiri kenapa tak kita biarkan seseorang menikmati jalan imajinasinya?. Kadang memang semua tak sesuai seperti apa yang kita harapkan, namun mencoba melihat diri sendiri terkadang teramat sangat penting.

Kita harus memulai pada diri kita sendiri bagaimana seharusnya kita hidup berdampingan. Jika memang salah, berbenah dan perbaiki. Jika merasa benar, mungkin sedikit teguran dan pergi melupakan. Tak usah mempermasalakan, cukup berkaca dan memperbaiki. Memang orang bersalah harus disalahkan, namun tak berarti menghujat dan semakin mencari kesalahan. Dan tak kita sadari bahwa kita telah menyakiti hati, meskipun yang kita sakiti adalah orang yang bersalah. Kita memiliki Tuhan yang tau seperti apa hukuman untuk orang bersalah, kita memiliki pihak berwenang untuk mengurus orang-orang yang bersalah. Cukup "menyalahkan" lalu sudahi. Menyalahkan dalam artian mengakui bahwa apa yang telah diperbuat adalah perilaku yang salah. Tinggal bagaimana kita memperbaiki diri agar tak mengalami kejadian yang sama.

Tulisan ini saya tulisan berdasarkan apa yang ada dalam fikiran saya, namun jika berbeda pendapat mohon dimengerti. Karena perbeda'an pendapat pastilah terjadi di setiap pemikiran manusia. Saya berharap kalian yang membaca mengerti, bahwa jalan tulisan ini mengarah pada keharmonisan dalam menjalani hidup sosial.

4 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Mohon diperhatikan lagi mengenai tanda baca seperti pada paragraf 1 kalimat pertama, "Sudah berapa hati yang disakiti lisan, tangan dan perbuatan" yang seharusnya adalah "Sudah berapa hati yang disakiti lisan, tangan, dan perbuatan"
    Mengenai ejaan dan huruf kapital seperti pada paragraf pertama kalimat ke-4, "...berantakan? yang merusak jalan insan menuju kebahagia'an, ..." yang seharusnya adalah "...berantakan? Yang merusak jalan insan menuju kebahagiaan, ..."
    Terakhir adalah mengenai kata 'dan' yang seharusnya tidak diletakkan pada awal kalimat karena 'dan' merupakan konjungsi intra kalimat, seperti pada paragraf 1 kalimat ke-5, "Dan berapa hati yang terluka karena sentuhan berlebihan?"

    Di sisi lain, tulisan ini bisa menginspirasi saya untuk terus melakukan refleksi diri ke arah yang lebih baik. Semoga bermanfaat, terus semangat, dan saya tunggu karya-karya selanjutnya! 😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas masukannya, segera di edit. Terima kasih juga sama komentar positifnya. Saya coba buat menulis yang lebih baik dan menginspirasi pembaca untuk kedepannya. Dan terakhir Terima kasih juga sudah berkunjung.

      Delete