Pejuang Subuh [Kehidupan Nocturnal] | PENELISIK MALAM - Salman Faridzi


PENELISIK MALAM
Bercanda dan menelisik malam, mendominasi dan menjelajah malam, bergumam dan menaklukkan malam. Pejuang subuh yang berkawan dengan malam, setiap waktunya yang dipersiapkan hanya untuk malam hari, membuatnya merasa bersalah akan dirinya sendiri. Tapi rasa salah pudar ketika ia telah menjelajahi malam tanpa berfikir esok hari. Merasa bangga dan kuat malam ini seperti kelelawar yang sedang menemukan jati diri. Pejuang subuh selalu berfikir bahwa hari yang dijalani adalah kuasa tuhan, namun ia tak berfikir bahwa tuhan tak menyukai orang yang bahkan waktu pun diremehkan.

Tak seperti mereka, Manusia pada umumnya melawan pagi, mereka menyerah pada pagi. Manusia pada umumnya menyatakan perang dengan pekerja'annya, mereka berdamai pada itu semua. Seperti kata patrick stars "ini adalah hari kebalikan" bagi mereka sang Pejuang Subuh. Disaat semua terbangun ia tertidur, disaat semua tertidur ia malah terbangun. Aneh melihat kebiasa'an seperti ini bagi manusia pada umumnya, namun tak aneh bagi mereka. Mereka beranggapan bahwa dunia tak adil dengan ideologinya, tapi mereka tak sadar bahwa dunia tak membutuhkan ideologi seperti itu.


Dalam hati kecil mereka, berkata "Aku akan sudahi semua ini", tapi tak ada praktek yang dilakukan. Seperti itu setiap pagi datang menjelang ia tidur. Seperti menanam biji pohon, tapi lupa menyiram dan memupukinya. Seperti hanya omong kosong yang selalu terucap dipagi hari menjelang ia tidur. Dengan bakat yang ia miliki, seharusnya banyak pekerja'an yang seharusnya ia tempati diperusaha'an ternama. Tapi ia memilih untuk " freelance" karena kendala waktu yang terbalik atau bisa disebut Nocturnal. Secara bakat yang dimilikinya, ia sangat mumpuni. Tapi kemampuan mengatur waktu yang buruk membuatnya tak bernilai dimata orang. Hanya berkata kasar dan sesal yang bisa ia lontarkan pada dirinya sendiri mengapa begini, tapi seperti biasanya, tak ada praktek yang ia lakukan disetiap hari dengan sesalnya.

"Aku tak bisa menjalani kehidupan seperti ini lebih lama lagi" seperti itu gumamnya disuatu hari. Tapi kali ini berbeda, ia perlahan mempraktekkan perkata'an itu dengan mencoba tidur normal meskipun sangat jarang ia lakukan karena belum terbiasa. Mencoba bangun pagi, meskipun pagi yang ia maksut mungkin tak seperti pagi orang pada umumnya, setidaknya ia mencoba. Karena sang Pejuang Subuh sadar, bahwa harus ada yang dikorbankan untuk menggapai sesuatu yang di inginkan.
Meskipun banyak pengorbanan yang ia jalani, sampai sa'at ini ia belum menemukan kehidupan normal seperti orang pada umumnya. Dan setiap pagi pun ia berjanji pada dirinya "aku harus mencoba, berkorban untuk masa depan gemilang yang menungguku". Seperti itu seterusnya setiap hari yang ia lakukan. Tapi setidaknya ada keinginan untuk menemui perubahan, dengan mengorbankan sebuah kebiasa'an.

[Harus ada yang dikorbankan untuk menggapai apa yang di inginkan]

No comments:

Post a Comment